Senin, 26 Januari 2015

Kebencian yang tidak masuk akal, membenci orang yang tidak bersalah hanya karena kesalahan rasa hati. Rasa iri karena orang yang di sukai lebih menyukai orang lain. Atau bisa di sebut lebih respect terhadap orang lain. Tetapi ini hanya masalah hati yang sesaad dan salah. Juga akan berakhir dengan sendirinya, walau tak tau kapan akan berakhir. Perasaan, isi hati hanya diri sendiri yang tau.

Minggu, 16 November 2014

Menunggu titik terang atas apa yang ada di dalam otak ini. Seakan kepala mau pecah dan yang ada hanya perasaan sedih. Perasaan kesal untuk orang yang sebenarnya tidak bersalah. Hari demi hari, tak terasa dan tidak tau apa yang di lakukan selama ini. Seakan waktu terbuang sia-sia. Ada saadnya dimana otak ini sadar, tetapi itu hanya sebentar. Dan ketidaknormalan itu kembali lagi.

Kamis, 13 November 2014

Semua ada masanya.. Masa senang, sedih, tertawa gembira atau menangis terisak. Begitupun dengan hal yang lain. Masa sabar saad sesuatu penantian, masa ikhlas saad penantian itu tak sesuai yang di harapkan. Semua itu sudah di atur oleh ALLAH SWT, sebagai manusia citpaanNya hanya bisa menjalankannya saja dan berusaha serta berdo'a untuk hal yang baik.
"Yaqinlah akan indah pada waktunya" kalimat itu sering sekali terdengar, walau sebenarnya tak tau kapan masa indah itu akan terwujud. Sebagai manusia biasa, rasa iri kepada orang lain pasti ada. Terkadang air mata menetes setiap malam, saad sebelum tidur, hanya karena memikirkan diri yang merasa tak berguna.
"Teman sejati adalah diri sendiri" kalimat ini mungkin sedikit membingungkan, tetapi jika di pahami dengan dalam, itu menjadi benar. Karena saad terpuruk, saad sedih, saad tak ada 1 orangpun yang peduli, yaa hanya diri sendiri yang ada.

Diri ini begitu rapuh, begitu lemah. Dengan mudahnya memberikan pertolongan kepada orang lain, tanpa memikirkan diri sendiri, tanpa memikirkan akibat kedepannya, tanpa memikirkan nantinya. Begitu baikkah atau memang sudah jalan yang di berikan ALLAH SWT.
Beberapa kali di kecewakan, ternyata tak mampu dan tak cukup untuk berhenti. Lagi dan lagi, masih dan masih. Berulang seperti itu, siklus kehidupan yang menyiksa diri sendiri.

Senin, 10 November 2014

Sendiri
Terkadang kata itu menjadi sangat menakutkan, tetapi terkadang juga menyenangkan. Dengan sendiri, bisa merasakan dan bisa tau diri ini sebenarnya bagaimana. Tetapi sendiri, tak mampu membuat hati yang rapuh menjadi bersemangat kembali. Pertama kali hidup di dunia ini, sendiri yang di rasakan dan pertama kali menghirup udara dunia. Sendiri, mampu mengingat setiap detik apa yang pernah di lakukan. Dengan setiap hembusan napas yang di berikan Sang Pencipta..